Thursday, October 17, 2013

Perjuangan Pemuda Pemangkat Membela Kemerdekaan

Berita tentang kemerdekaan Republik Indonesia sampai juga ke seluruh masyarakat kawedanan Pemangkat dengan datangnya seorang pemuda bernama M.Akir.Ia berasal dari Semparuk dan merantau ke Semarang.Pertengahan Oktober dia datang ke Pemangkat menyampaikan informasi bahwa Indonesia telah merdeka,diproklamirkan oleh tanggal 17 Agustus oleh Bung Karno dan Bung Hatta.
Urai Bawadi,Daim Harun,M.Akir dan beberapa kawan kawannya mufakat membentuk “ Kesatuan Aksi Pemuda Pemangkat” yang di pimpin oleh Urai Bawadi,Daim Harun,M.Akir dan beberapa pemuda dan tokoh masyarakat sebagai pembantu/seksi.Kesatuan Aksi Pemuda Pemangkat ini bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan republik Indonesia,Kegiatan mereka:
a.       Menyampaikan kepada pemuda dan rakyat di kampung kampung bahwa Indonesia telah merdeka.
b.      Mengibarkan bendera Merah Putih serta menyanyikan lagu Indonesia Raya perorangan maupun beramai ramai
c.       Merusak jembatan yang menghubungkan  Pemangkat ,Singkawang dan Pemangkat,Sambas di pimpin oleh Abdul Samad,Mustafa di bantu oleh Matnur,H.Badaruddin dan Syaifuddin Jahri.
d.      Pemuda pemuda ex Heiho ditugaskan mengadakan perlawanan apabila tentara Belanda memasuki kota Pemangkat.
Pada tanggal 25 Oktober 1945 berkibar bendera Merah Putih di tiap-tiap rumah penduduk di Kampung Banjar,Pemangkat sehari penuh.Tanggal 29 Oktober setelah kejadian demonstrasi di Sambas,Rumah Dain Harun yang menjadi markas Kesatuan Aksi Pemuda Pemangkat yang terletak di jalan Nusantara (sekarang) diserbu oleh tentara Belanda ( NICA ) untuk menangkap Dain Harun dan pejuanng lainnya.Dain Harun dan kawan – kawannya sempat melarikan diri dan bersembunyi di rumah Khui Lim ( kantor anim/listrik ) di pasar lama,Pemangkat.Subuh dini hari tanggal 30 Oktober 1945 Dain Harun di jemput oleh dua pejuang yakni Doleng alias Basuni dan Amat menaiki sebuah sampan Dain Harun dibawa ke Teluk Pakuk Tanjung Kaduk,Pemangkat.Di situ sudah disediakan perahu motor yang siap berangkat ke Singapura,setelah beberapa hari Dain Harun tinggal di Singapura ia kemudian berangkat ke Tegal ,Jawa Tengah.
Pada tanggal 26 Oktober 1945 Holdi Ex Heiho,Lani B,Urai Banul,Daeng Amat,Rajak Batu,Naim Bakar dan Bulyan Mustafa diperintahkan merobohkan jembatan-jembatan di jalan jurusan Pemangkat-Singkawang (sekarang jalan Mohammad Sohor).Sabotase tersebut gagal karenasalah seorang dari dari anggota sabotase,Rajali ex Heiho sudah ditangkap oleh tentara Belanda di pasar Pemangkat karena ketahuan membawa granat yang sudah di siapkan untuk menunggu pulang nya tentara NICA dari Sambas.
Karena di Pemangkat tidak mungkin lagi bergerak untuk melanjutkan perjuangan akibat gencarnya mata mata NICA,maka pemuda dari Pemangkat melanjutkan perjuangannya ke Jawa,melalui Singapura.Untuk ke Singapura menggunakan Kapal Motor bernama “ Bukan Main” yang di nakodai Dolah,dan Mualim oleh A.Majid M.Yunus.
Pemuda di berangkatkan bertahap,karena menghindari kecurigaan mata mata NICA dan keberangkatan ke Singapura melalui Kuala Pemangkat.Di antaranya ada yang berangkat bersama Holdi ex Heiho,keberangnkatan Holdi membawa surat dari Urai Bawadi dan Urai Zakaria untuk menemui perwakilan Kalimantan Barat di Singapura yakni Dain Harun dan Daeng Putih.Setelah beberapa minggu di Singapura,pemuda Pemangkat diberangkatkan ke pulau Jawa tujuan Tegal denga Kapal Perang Angkatan Laut Indonesia.
Yang diberangkatkan ke Jawa melalui Singapura tahun 1946 dan 1947 adalah Daim Harun,Murni Gafar,Zainuddin,M.Thoyib Mustafa,Sy.Syalim Sy.Ambun,Ibarahim Bujang,Ali Ahmad Gazali,Doleng Naim.Sementara Holdi di perintahkan oleh Daeng Putih untuk pulang ke  Pemangakat untuk melatih para pejuang dan membawa dokumen perjuanagn serta senjata menggunakan perahu bugis dinakodai oleh Hakim dan masuk berlabuh di Kuala Pemangkat.Tidak lama kedatangan Holdi ia ditangkap dan dipenjarakan di Pemangkat.
Untuk menghindari pandangan mata mata Belanda,maka Urai Arif Mahmud berangkat ke Singapura melalui kampung Sedau Singkawang,juga untuk meneruskan perjuangan dan menemui kawan kawan perjuangan dari kelompok “ Tengkorak Putih ”,Jayadi Saman di Singapura.Setelah beberapa lama di Singapura ia kembali ke Pemangkat untuk memantau kawan pejuang.Tuidak beberapa lama di Pemangkat Urai Arief Machmud di tangkap polisi Belanda dan rumahnya di geledah unutk mencari senjata karena mereka di laporkan membawa senjata.Ia pun kemudian di jebloskan di penjara Pontianak.

No comments: